Senin, 13 Desember 2010
TUTOR SEBAYA PUTARAN 13
Tkq Atayisir yang berlokasikan di Desa Ciherang tepatnya RT.05 RW.10 menjadi tempat lokasi dimana diadakannya Turor sebaya putaran ke 13 yang sudah menjadi kegiatan Rutin Bagi Organisasi IGTA Kec. Dramaga.Kegiatan ini diikuti oleh Kues IGTA yang bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan untuk memberikan layanan Pendidikan yang Baik bagi Taman Kanak - kanak Al - Qur'an ( TKQ ) khususnya yang ada diwilayah Kecamatan Dramaga. Alhamdulillah berkat Ridho dan Bimbingannya kegiatan ini berjalan dengan baik sehingga banyak sekali manfaat dan hikmah yang diambil dari kegiatan ini.
Selasa, 26 Oktober 2010
TUTOR SEBAYA PUTARAN 12
Kegiatan yang sudah menjadikan Rutinitas bagi seluruh Guru Taman Kanak - kanak Al - Qur'an Kecamatan Dramaga ini Al hamdulillah sudah sampai ke putaran 12 yang dilaksanakan di TKQ Sabilurrosyad tepatnya di Desa Ciherang RT.5 / 7 Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. seperti biasa kegiatan ini banyak sekali pengikutnya atau yang mengikutinya lebih dari 50 guru yang mengikuti kegiatan diantaranya dari beberapa lembaga / unit yang tergabung dalam keluarga besar BADKO TKQ / TPQ Kecamatan Dramaga
Sabtu, 09 Oktober 2010
STANDAR SARANA DAN SUMBER BELAJAR
Kegiatan Belajar Mengajar akan
berjalan dengan balk apabila didukung dengan sarana dan somber belajar yang
memadai. Sehingga akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menerapkan metode
pengajaran yang direncanakan selain itu santri
akan senang dan mudah dikondisikan.
Sarana yang dibutuhkan
dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar antara lain sarana belajar dan
sarana bermain termasuk alat pembeiajaran yang
sesuai dengan tujuan pembeiajaran yang direncanakan.
Macam-macam sarana
dan sumber belajar yang diperlukan adalah sebagai berikut:
A. SaranaBelajar
1. Yang dimaksud dengan sarana belajar adalah segala benda atau alat pendukung yang diperlukan dalam
kegiatan belajar mengajar agar KBM berjalan lancar,
teratur, efektif dan efesien. Wujudnya dapat berupa buku-buku
pegangan santri, alat peraga. perangkat elektronik (tape, kaset lagu Islami, kaset bacaanAI-Qur`an,
all)
2.
Sebagian
sarana belajar tersebut dapat diperoleh melalui toko atau depot lembaga Pembina atau pengembang
di daerah masing-masing tetapi dapat Pula dibuat sendiri oleh guru terutama alat-alat yang sederhana. Hal ini mengacu
pada buku pegangan atau bahan pengajaran
yang ada.
3.
Selain
upaya pengadaan hal panting yang perlu diperhatikan
adalah usaha pemeliharaan dan penyimpanan sarana yang telah ada, misalnya pada satu ruang khusus (tersendiri), yaitu ruang kantor atau ruang guru.
B. Sarana Bermain dan
Alat Permainan
1.
Sarana
bermain dan alat permainan adalah bagian tak terpisahkan dari sarana belajar. Hal ini mengacu pada psikologi
anak yang masih dalam dunia bermain.
2.
Penggunaan
nama "Taman" pun secara psikologis menuntun konsekuensi tersendiri adanya unsur
kenyamanan bagi santri yaitu tempat yang disenangi
oleh anak untuk bermain.
3. Dengan pendekatan pembelajaran yang
dilandasi prinsip "bermain
sambil belajar dan
belajar seraya bermain" menunjukan
bahwa pengadaan sarana bermain berikut alat permainannya hendaklah ditandai
oleh pertimbangan dapat difungsikan sebagai media pendidikan dan media
pembelajaran.
Idealnya
sarana bermain dan alat permainan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
fc Menarik dan menyenangkan anak
Amain
dan tidak membahayakan anak
c Memenuhi unsur keindahan dan kerapihan Merangsang kreativitas anak
Mendukung paket pengajaran yang
diprogramkan
psi' Dapat digunakan KBM kiasikal atau individual
4. Wujud
sarana bermain dan alat permainan di TK Al-Qur'an secara umum sama halnya
dengan yang berlaku di TK Islam maupun TK Umum.
C. Sumber Belajar
1. Sumber belajar adalah berbagai sumber rujukan bagi
guru untuk melakukan interaksi dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Sumber belajar erat kaitannya dengan sarana belajar dan alat permainan
namun pusat sumber belajar lebih luas dan fariatif daripada
sarana belajar karena pada dasarnya sumber belajar bisa diambil
tidak saja dari lokasi sekolah melainkan lingkungan sekitar, di rumah,
ditempat rekreasi, dll.
2.
Di lingkungan
sekolah dan sekitarnya sumber belajar
tersebut dapat berupa perpustakaan, guru-guru (nara sumber sekolah), masjid dan alam sekitarnya. Dirumah
dapat berupa orang tua serta kakak yang duduk
dibangku sekolah yang lebih tinggi (nara sumber dirumah),
televisi, radio, kaset video dsb. Di tempat
rekreasi dapat berupa museum dan tempat-tempat bersejarah, dsb.
Yang dituntut dari pihak guru
adalah bagaimana agar pusat-pusat sumber belajar dimanfaatkan guna menunjang
pengembangan aktifitas santri dalam belajar, bersosialisasi, dan berinteraksi.
Untuk . itu guru tidak hanya aktif dalam
kegiatan belajar mengajar intra kurikuler melainkan juga ekstrakurikuler dengan
ragam metode pengajaran yang sesuai.
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
B. Metode
Metode pembelajaran disesuaikan dengan tahap perkembangan anak serta
memperhatikan prinsip "Bermain Sambil Belajar" atau "Belajar
Seraya Bermain".
C.
Bahan Ajar Bahan ajar disesuaikan dengan
kurikulum sesuai tingkatannya.
D.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran
hendaklah menarik dan rnenyenangkan, arnan dan tidak membahayakan, memenuhi
unsur keindahan dan kerapihan, dapat membangkitkan kreatifitas program
pembelajaran.
E.
Metode Pengajaran
Metode pengajaran
merupakan salah satu cara atau alat untuk mencapai kemampuan atau tujuan yang
diharapkan. Jadi metode adalah suatu cara untuk menyampaikan bahan pengajaran dalam
proses kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Langkah awal dalam menentukan seb.uah metode tepat adalah
dengan mengetahui terlebih dahulu kemampuan atau tujuan yang diharapkan,
kegiatan yang akan direncanakan, pengelolaan santri serta alat yang akan
digunakan.
Secara teoritik, berbagai ragam metode yang ada dan dapat
digunakan, tetapi pada kegiatan TKQ hanya sejumlah metode tertentu saja yang
mungkin dapat
diterapkan mengingat tingkat perkembangan santri yang masih usia dini. Penerapan metode pengajaran hendaknya difandasi oleh prinsip "bermain sambil belajar dan belajar
seraya bermain".
Salah satu kemungkinannya adalah dengan cara memadukan beberapa metode
dalam satu pertemuan atau divariasikan
dengan pendekatan seni, yaitu seni bermain, bercerita dan menyanyi
pada tiap kegiatan belajar mengajar.
Sejumlah metode
yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di TKQ adalah
sebagai berikut:
1.
Metode Bercerita
2.
Metode Tanya Jawab
3.
Metode Demonstrasi
4.
Metode Pembagian Tugas
5.
Metode SosiodramalBermain Peran
6.
Metode Latihan/Driil
7.
Metode Kerja Kelompok
8.
Metode Karyawisata
STANDAR KELULUSAN TKQ / TPQ
IV. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN
A. Santri dinyatakan lulus dari TKQ apabila mampu:
1.
Membaca AI-Qur'an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan baik
dan benar;
2. Melakukan
praktek Wudhu dan Shalat;
3. Menghafal
Bacaan Shalat;
4. Menghafal
surah pendek, 10 surah;
5.
Menghafal Do'a sehari-hari, 15 Do'a beserta adabnya; dan
6. Membiasakan
berinfaq dan bersodagah
B.
Santri dinyatakan lulus dari TPQ apabila mampu:
1. Membaca
AI-Qur'an sesuai kaidah ilmu tajwid dengan balk dan benar;
2. Melakukan
praktek Wudhu dan Shalat dengan baik dan benar;
3. Menghafal
bacaan Shalat;
4. Menghafal
surah pendek, 20 surah;
5. Menghafal
Do'a sehari-hari beserta adabnya, 2.0 do'a;
6. Memahami
Dasar-dasarAqidah dan Akhlaq;
7. MenghafalAyat
pilihan 5 Magra;
8. Memahami
dasar- dasar Ulumul Qur'an;
9. Menulis
HurufArab; dan
10.
Membiasakan berinfaq dan bersodagah.
C. Santri dinyatakan lulus Bari TQA
apabila:
1. Khatam tadarus AI-Qur'an 30 Juz dengan
fasih;
2. Hafal dan dapat menterjemahkan Bacaan
Shalat dan 17 Do'a Sehari-hari;
3. Terbiasa mengerjakan Shalat;
4. Hafal Juz' Amma;
5. Mampu menterjemahkan secara Lafdziyyah
17 surah dalam Juz' Amma dan 4 Maqra ayat pilihan;
6. Mampu menulislmenyalin ayat-ayat
Al-Qur'an dengan kaidah Naskhi dan Tsuluts;
7. Terbiasa berinfaq dan bersodaqah.
V.
STANDAR ISI
KURIKULUM
A.
TKQ PAKET A
Kurikulum pendidikan di TKQ paket A minimal memuat materi pelajaran:
1. MembacaAl-Qur'an;
2. Ibadah;
3. Hafalan Surah Pendek;
4. Adab dan Hafalan do'a sehari-hari;
5. Dasar-dasar aqidah, dan akhlak;
6. Menulis huruf hijaiyah dan angka arab;
dan
7. Berinfaq dan bersodaqah
B.
TKQ PAKET B
Kurikulum pendidikan di TKQ paket B minimal memuat materi pelajaran:
1. TadarusAl-Qur'an;
2. Ibadah;
3. Hafalan Surah Pendek;
4.
Dasar-dasarAkidah
danAkhlak;
5.
Dasar-dasar
Ulumul Qur'an;
6.
Adab
dan Hafalan Do'a sehari-hari;
7.
Menulis
Huruf Hijaiyah dan angka Arab; dan
8.
Berinfaq
dan Bersodaqah;
C.
TPQ PAKET A
Kurikulum pendidikan
di TPQ paket A minimal memuat materi
pelajaran:
1. Membaca
AI-Qur'an;
2. Ibadah;
3. Hafalan
Surah Pendek;
4_ Adab dan
hafalan Do'a sehari-hari;
5.
Dasar-dasar
Dienul Islam;
6.
Menulis
dan menyambung huruf Hijaiyah; dan
7.
Berinfaq
dan Bersodaqah;
D. TPQ PAKET B
Kurikulum
pendidikan di TPQ paket B minimal memuat materi
pelajaran:
1.
TadarusAl-Qur'an;
2 Ilmu Tajwid;
3 lbadah;
4. Hafalan
Surah Pendek dan Ayat Pilihan;
5. Dasar-dasar
Ulumul Qur'an;
6. Menulis dan
menyambung huruf Hijaiyah;
7. Adab dan
Hafalan do'a sehari-hari;
8.
Dasar-dasar
Dienul Islam; dan
9.
Berinfaq
dan Bersodaqah;
E.
TQA PAKET A
Kurikulum
pendidkan TQA paket
A minimal rnesrwt materi pelajaran:
1. TadarusAl-Qur'an dengan irama murattal;
2. llmuTajwid;
3. Tarjamah bacaan Sholat dan Do'a
sehari-hari;
4. Praktek shalat Berjama'ah dan Shalat
Jenazah;
5. Tarjamah Lafzhiyyah 12 surah Juz'Amma
dan 4
Maqra
ayatpilihan;
6. Hafalan Juz'Amma;
7. Dienul Islam;
8. Kisah-kisah dalamAl-Qur'an (Qashashul
Qur'an);
9. Dasar-dasar Kaligrafi (Khat); dan
10
Infaq dan Sodagah.
F.
TQA PAKET B.
Kurikulum
pendidikan di TQApaket B minimal memuat materi pelajaran:
1. TadarusAl-Qur'an dengan irama
Murottal;
2. Ilmu Tajwid;
3. Pengenalan Dasar-dasar ilmu Tilawah;
4. Praktek Sholat berjamaah dan
Pengurusan Jenazah;
5. Terjamaah Lafzhiyyah 10 surah Juz
'Amma dan 3 MagraAyat Pilihan/Tematik dan Pemahamannya;
6. Hafalan Juz ' Amma;
7. Dienullslam;
8. Kisah-kisah dalamAI-Qur'an (Qashasul
Qur'an);
9. Dasar-dasarKaligrafi; dan
10. Infaq dan Sodagah
PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkernbangan pendidikan AI-Qur'an
yang semakin pesat dengan berbagai variasinya di negeri ini merandai tingginya
tingkat kesadaran masyarakat Muslim Indonesia akan bekal pendidikan AI-Qur'an
sejak dini bagi generasi mereka. Aneka ragam jenis pandidikan Al-Qur'an yang
dikenal dengan sebutan Taman Kanak-kanak Al-Qur'an (TKA/TKQ), Taman Pendidikan
AI-Qur'an (TPAITPQ), Ta'limul Qur'an
Aulad (TQA) dan bentuk lain yang sejenis, saat ini telah tersebar
luas di Tanah Air. Keberadaan lembaga ini juga tivak
bisa dipisahkan dari peran-peran kreatif para tokch
pendidik di Indonesia, antara lain KH. Dahlan Salim Zarkasi dan Kti As'ad
Humam. KH Dahlan Salim Zarkasi berperan merintis berdirinya TKQ Mujawwidin di Semarang
pada tahun 1986 sebagai TKQ yang pertama de jan metode Qiroati,
sedang KH. As'ad Humam bersama Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushol:a
(ANIM) Yogyakarta pada tanggal 16 Maret 1988 telah mendirikan TKQ AMM menggunakan
metode Igra. Langkah kedua tokoh ini kemudian diikuti
dengan lahirnya TPQ-TPQ hampir di seluruh wilayah negeri ini dengan berbagai
variasi metode dan pendekatan yang digunakan.
Non-formal yang
relative barn dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk itu memerlukan upaya
pembinaan dan pengembangan yang terarah terutama pada aspek manajemen
pengelolaan.
C. Landasan Yuridis
Pedoman
penyelenggaraan dan kurikulum pendidikan Al-Qur'an
disusun dengan landasan yuridis sebagai berikut:
1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Nomor 20 Tahun 2003;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3.
Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan;
4.
Surat
Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama
Nomor 128 dan 44 A Tahun 1982 tentang Usaha Peningkatan Kemampuan Baca
Tulis Huruf Al-Qur'an Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan Penghayatan dan Pengamalan Al-Qur'an dalam Kehidupan
Sehari-hari;
5.
Instruksi
Menteri Agama RI Nomor 3 tahun 1990 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan dan
Kemampuan BacaTulis Huruf AI-Qur'an.
D.
Batasan Pengertian
Taman Penddikan
Al-Qur'an (TPQ) dan sejenisnya adalah unit pendidikan non-formal jenis
keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan
Al-Qur'an sebagai materi utamanya.
TPQ dan sejenisnya diselenggarakan dalam suasana
yang lndah, Bersih, Rapih, Nyaman
dan Menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofi dari kataTAMAN
yang dipergunakan.
Il. TUJUAN
KELEMBAGAAN
TPQ bertujuan menyiapkan terbentUknya generasi Qur'ani,
yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap
AI-Qur'an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan
rujukan dengan segala u. usannya. Hal ini ditandai dengan
kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur'an, mampu
dan rajin membacanya, terus menerus
mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah Dalam kehidupan seharihari.
III.
JENJANG DAN WAKTU PENDIDIKAN
A. Jenjang Pendidikan
1.
Jenjang Pendidikan Tingkat Dasar:
a. TKQ
(usia 4-6 th) terbagi dalam 2 paket yaitu paket A dan Paket B
b. TPQ
(usia 7-12 th) terbagi dalam 2 paket yaitu
paket A dan paket B
2. Jenjang Pendidikan Tingkat Lanjutan, yaitu TQA terbagi
dalam 2 paket yaitu paket Adan paket B.
B.
Waktu Pendidikan
1. TKQ paket A dan paket B masing-masing di tempuh
dalam waktu 1 (satu) tahun.
2. TPQ
paketAdan Paket B masing-masing di tempuh dalam waktu 1 (satu) tahun.
3. TQA
paket A dan paket B masing-masing di tempuh dalam waktu 1 (satu) tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)